Keren! Abdul Hanif Akbar Raih Lima Kejuaraan Kejurnas Grasstrack Region 3 2023
Abdul Hanif Akbar podium puncak Bebek Modifikasi 4T s/d 125 cc – Pro, Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Grasstrack Region 3, Putaran II, di Sirkuit Tohpati, Cakranegara Kota Mataram, NTB, pada Sabtu-Minggu, (10-11/6/2023). (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Keren! Abdul Hanif Akbar berhasil membuktikan eksistensinya di jalur balap motocross. Mahasiswa Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) ini berhasil meraih 5 podium kejuaraan sekaligus pada ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Grasstrack Region 3, Putaran II, di Sirkuit Tohpati, Cakranegara Kota Mataram, NTB, pada Sabtu-Minggu, (10-11/6/2023).
Kejuaraan Nasional Grasstrack diikuti oleh 58 pembalap dan 136 starter dari wilayah regional 3 yaitu Bali, NTB, NTT, dan nasional. Abdul Hanif Akbar pembalap berpengalaman di bawah bendera Gemilang Racing Team Sumbawa – Lantan 459 turun pada lima kelas. Mahasiswa Teknik Mesin S-1 ITN Malang ini berhasil naik podium utama pada Bebek Modifikasi 4T s/d 125 cc setelah mengalahkan pembalap asal Bali dan NTT.
Podium kejuaraan masing-masing kelas ia dapat dari: Juara 1 Bebek Modifikasi 4T s/d 125 cc – Pro (Kejurnas), Juara 2 Trail Standar 4 tak 155 cc – Pro (Kejurnas), Juara 3 Bebek Modifikasi 2T – 4T s/d 125 cc Pemula – Pro (Open), Juara 3 Sport & Trail 2T 155 cc – 4T 250 cc Pemula – Pro (Open), dan Juara 5 FFA s/d 250 cc non SE (Open).
Baca juga : Rider ITN Malang Raih 3 Nominasi Kejurprov Grasstrack dan Motocross Bupati Cup Lombok Tengah 2022
“Turun di lima kelas, dan alhamdulillah semua kelas berhasil mendapat juara. Pada kejurnas kali ini saya mewakili daerah Sumbawa Besar,” ujar Abdul Hanif Akbar yang akrab disapa Akbar Gaung, saat dihubungi lewat sambungan whatsapp, Minggu (18/6/2023).
Akbar Gaung mengikuti lima kelas untuk memaksimalkan potensi yang ia miliki. Apalagi pada kompetisi sebelum-sebelumnya ia kerap mengikuti kelas yang sama. Menurutnya, dengan mengikuti banyak kelas ia akan semakin terbiasa di sirkuit untuk mempersiapkan fisik dan skill mengikuti Pra PON di Bogor bulan Juli 2023 mendatang. Namun dari sekian kelas yang paling berat adalah kelas FFA.
Abdul Hanif Akbar bersama lima piala yang ia diraih pada Kejurnas Grasstrack Region 3, Putaran II, 2023, Kota Mataram, NTB. (Foto: Istimewa)
“FFA artinya Free For All, motor pabrikan yang aslinya 150 cc batas bore up sampai 250 cc non SE (special engine). Ini kelas yang paling berat, karena diikuti oleh pembalap dari Pulau Jawa dan Sulawesi. Kalau kelas yang paling ringan adalah kelas Sport and Trail 155 cc, karena cc motor dibatasin jadi benar-benar mengandalkan kemampuan joki, dan juga kapasitas motor 155 cc tidak terlalu menguras fisik,” beber mahasiswa angkatan 2019 ini.
Sebagai pembalap senior pada event kemarin ternyata masih ada kendala yang dihadapi oleh Akbar Gaung. Yakni pada kelas Sport and Trail 155 cc dimana gear belakang dari motor Crf 150 yang dikendarainya kebesaran. Namun Akbar Gaung masih mampu memposisikan diri sebagai juara 3.
Untuk menghadapi Kejurnas Grasstrack Region 3 putra Sumbawa ini melakukan persiapan dari satu bulan sebelumnya. Selain latihan, ia juga makin intensif melakukan olahraga setiap hari untuk meningkatkan stamina, serta menjaga pola makan.
Baca juga : UART Nagapasha ITN Malang Siap Kompetisi di Ajang Shell Eco Marathon 2023 Mandalika
Harapan besar Akbar Gaung kedepan adalah bisa mengikuti wildcard MXGP Indonesia. Motor Cross Grand Prix (MXGP) menjadi salah satu kejuaraan otomotif motocross yang paling bergengsi di dunia. Dalam dunia olahraga, istilah wildcard berarti seorang atlet yang diikutsertakan ke dalam undian turnamen (kejuaraan) atas kebijakan organisasi penyelenggara turnamen tersebut. Pembalap berstatus wildcard yang mewakili Indonesia tentunya sudah sesuai dengan kriteria.
“Semoga bisa ikut wildcard MXGP Indonesia agar bisa mewakili Indonesia di kancah dunia,” harap Akbar Gaung. Dia juga tidak lupa memberi saran kepada pembalap pemula agar selalu berusaha dan pantang menyerah, serta selalu posting story latihan agar dilirik oleh sponsor. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)