UKM Bulutangkis ITN Malang Borong 3 Juara STTR Cup 2023
UKM Bulutangkis ITN Malang borong 3 juara pada Kejuaraan Nasional Bulutangkis Antar Mahasiswa “STTR Cup 2023”. (Foto: Istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Pebulutangkis Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) borong tiga juara pada Kejuaraan Nasional Bulutangkis Antar Mahasiswa “STTR Cup 2023”, di Gedung Serbaguna Jepon Blora pada Sabtu-Minggu (8-9/7/2023) lalu.
Tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulutangkis mereka adalah Juara 1 Beregu Putra: Miftahul Latif Zakariya, Ryan Pandya Dwi Saputra, Jusman Prahara, Ditho Nanditha Risnaldi, dan Muchammad Faisal Riza. Juara 2 Ganda Putra: Miftahul Latif Zakariya, dan Ryan Pandya Dwi Saputra. Dan Juara 3 Ganda Campuran: Desi Amalia dan Muchammad Faisal Riza.
Di final Tim Beregu Putra ITN Malang berhasil mengalahkan Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas, dan STIE Pelita Nusantara (PENA) Semarang.
“Final melawan Akamigas. Lumayan berat, dilihat cara mainnya mereka sering ikut kejuaraan. Kalau dari UKM Bulutangkis ITN Malang baru tahun ini mengikuti kejuaraan di luar. Selama ini sempat vakum tidak ada latihan,” ujar Miftahul Latif Zakariya yang akrab disapa Zaki, saat ditemui di ruang humas beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Pebiliar ITN Malang Juara 3 Tournament 9 Ball Pelajar & Mahasiswa 2023
Pada turnamen bulutangkis beregu “STTR Cup 2023”, satu tim terdiri dari pemain ganda putra (dua tim), dan tunggal putra. Dimana masing-masing tim bermain tiga kali dengan kemenangan dua kali untuk lolos final.
Permainan yang penuh tantangan pebulutangkis beregu ITN Malang ternyata mengisahkan cedera pada salah satu pemain. Mata kiri Jusman Prahara sempat terkena shuttlecock, saat lawan melakukan smash di babak final.
Sementara, Tim Ganda Putra ITN Malang melakukan lima kali pertandingan. Permainan terberat masih dengan lawan yang sama yakni PEN Akamigas, dengan hasil akhir selisih poin tipis.
Tim Bulutangkias ITN Malang (tengah) saat menerima piala Juara 1 Beregu Putra. (Foto: Istimewa)
Tim ganda putra menjadi tantangan bagi Ryan Pandya Dwi Saputra. Pasalnya saat berlatih di UKM, Ryan belum pernah berpasangan dengan Miftahul Latif Zakariya. Baru ketika menghadapi kejuaraan mereka dipasangkan.
“Ya, akhirnya mendapatkan chemistry dalam tim di saat-saat set terakhir. Apalagi lawan membawa suporter lebih banyak. Mau tidak mau kami sempat terpengaruh (terpancing) juga,” ungkap Ryan.
Berbeda dengan tim ganda campuran. Desi Amalia dan Muchammad Faisal Riza bermain empat kali. Tiga kali di babak penyisihan, dan di babak perebutan juara tiga. Sebenarnya secara permainan tim ITN Malang tidak berbeda jauh kualitasnya. Hanya sayangnya, postur tubuh pemain wanita ganda campuran ITN Malang masih kalah tinggi dibandingkan pemain lawan.
“Postur tubuh pemain wanita tim kami kalah tinggi. Jadi agak kesulitan saat mengambil bola-bola tanggung. Postur ini juga lah yang akhirnya menurunkan kepercayaan diri Desi,” ujar Muchammad Faisal Riza.
Faizal mengaku pertandingan ini adalah kali pertama ia ikuti. Terbatasnya waktu persiapan kejuaraan, membuat Faizal secara fisik juga kurang persiapan. Sehingga saat bermain di set penentuan dari segi fisik kurang mumpuni, dan tenaga habis duluan.
Baca juga : Olahraga Menantang, Anggota Himakpa Juara Harapan Rafting Piala Wali Kota Surabaya
Jusman Prahara mewakili teman-temannya mengatakan, prestasi yang diraih UKM Bulutangkis ITN Malang diharapkan bisa menggaet generasi baru. Bisa memberi motivasi bahwa badminton bukan hanya sekedar olahraga fun internal kampus, tapi bisa memberikan prestasi.
“Dengan ikut lomba kami bisa berprestasi, refreshing, mendapat teman baru, dan mendapat pengalaman baru,” tandasnya. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)