Dosen ITN Malang Dampingi Dusun Santrean Kota Batu, Wujudkan Rosella Sebagai Komoditas Unggulan
Dr. Ir. Nanik Astuti Rahman, ST. MT., dosen Teknik Kimia ITN Malang saat memberi penyuluhan mengenai tanaman rosella kepada warga Dusun Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu. (Foto: istimewa)
Malang, ITN.AC.ID – Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) merupakan tanaman tropis yang berasal dari benua Afrika. Namun, kini sudah banyak ditemui di berbagai negara khususnya di Indonesia. Tanaman yang memiliki bunga dengan kelopak merah cerah ini kerap dijadikan teh dengan banyak manfaat untuk kesehatan. Warga yang sudah rutin memproduksi teh rosella adalah warga Dusun Santrean, Desa Sumberejo, Kota Batu, Jawa Timur.
Nutrisi dalam kandungan bunga rosella selain baik untuk kesehatan, di beberapa penelitian juga menunjukkan khasiat menyembuhkan penyakit. Seperti kandungan antosianin dalam rosella dapat menangkap radikal bebas. Warnanya yang menarik menjadikan rosella sebagai pewarna, dan pengawet alami pada makanan.
Rosella tumbuh subur di Dusun Santrean, karena iklim dan kondisi alam yang sesuai. Warga setempat memanfaatkan rosella sebagai teh dan sebagian diproduksi sebagai minuman instan yang dikenal sebagai minuman Santero (Santrean Rosella). Kendati demikian bahan baku berupa bunga rosella dan bahan pembantu lainnya hanya tersedia pada saat berdekatan dengan proses produksi, seperti menjelang Hari Raya. Diluar waktu tersebut tidak ada kegiatan produksi minuman Santero. Sehingga Santero belum bisa dikatakan sebagai produk unggulan.
Berawal dari hal tersebut tiga dosen Prodi Teknik Kimia S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan pendampingan untuk memanfaatkan tanaman rosella sebagai produk unggulan. Ketiga dosen tersebut adalah Dr. Ir. Nanik Astuti Rahman, ST. MT; Ir. Mohammad Istnaeny Hudha, ST. MT; dan Dwi Ana Anggorowati, ST. MT.
Dr. Ir. Nanik Astuti Rahman, ST. MT (tiga dari kiri), berdampingan dengan Dwi Ana Anggorowati, ST. MT., (dua dari kiri), bersama warga Dusun Santrean, Desa Sumberejo Kota Batu, di sela pendampingan pengelolaan tanaman rosella. (Foto: istimewa)
Menurut Dr. Nanik kendala terbesar saat ini adalah penyediaan bahan baku bunga rosella, dan proses produksi hingga manajemen pemasaran produk. Dalam kegiatan ini masyarakat atau mitra gapoktan (gabungan kelompok tani) dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam membudidayakan tanaman rosella.
“Pendampingan diperlukan mitra dalam memproses rosella menjadi minuman dengan daya simpan lama. Mitra juga memerlukan pendampingan dalam penciptaan bisnis baru dan pemasaran yang dapat meningkatkan perekonomian,” kata Dr. Nanik.
Ia menambahkan, mitra sangat membutuhkan cara membudidayakan tanaman rosella sehingga menghasilkan bunga yang berkualitas bagus, lebat, dan berbunga sepanjang tahun. Selain itu, penanganan pasca panen juga dibutuhkan supaya bahan baku selalu tersedia.
Baca juga : Wisudawan Teknik Kimia Ubah Daun Seledri menjadi Teh Herbal
“Kami juga mendampingi mitra dalam mengolah produk minuman instan rosella dengan proses yang lebih steril. Juga meningkatkan produksi pembuatan unit usaha, sehingga bisa berjalan lebih lancar dengan pemasarannya lebih luas. Dengan begitu harapannya dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat,” terangnya.
Dr. Nanik berharap kegiatan ini memberikan dampak positif bagi mitra dalam meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam budidaya rosella, mengolah, dan menjadikan sebagai rintisan bisnis baru yang berkelanjutan. (Mita Erminasari/Humas ITN Malang)