Back

Aksi Nyata, Himakpa ITN Malang Sigap jadi Relawan Pasca Banjir Bandang Kota Batu

Himakpa ITN Malang menyerahkan bantuan alat tulis kepada Lurah Kotalama. Ki-ka: Elvanda Adji Rahma, Lurah Kotalama Bambang Heryyanto, M. Ilham Bobby Nasution, dan Vincentius Davis. (Foto: Istimewa) 


Malang, ITN.AC.ID – Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam (Himakpa), Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang terjun langsung ke daerah terdampak banjir bandang Kota Batu. Bergabung bersama Mapala se-Malang Raya, mahasiswa Kampus Biru sigap menjadi relawan pembersihan pasca kejadian banjir bandang, di Desa Bulukerto, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Sabtu, 06 November 2021 yang lalu.

Perlu diketahui, curah hujan dengan intensitas tinggi pada Kamis, 04 November 2021 yang lalu mengakibatkan banjir bandang yang melanda 6 desa di Kota Batu. Yakni Desa Bulukerto, Tulungrejo, Sumber Brantas, Punten, Sidomulyo, dan Pandanrejo.

Banjir bandang yang menyedot perhatian nasional ini mengakibatkan total korban jiwa 157 orang. Dengan rincian 6 orang meninggal, 3 orang hilang, 6 orang selamat, dan 142 orang mengungsi. Sementara untuk kerusakan material secara global tercatat 17 rumah rusak, 28 motor rusak, 6 mobil rusak, 6 kandang rusak, 3 sapi hanyut, dan 5 kambing hanyut. Data tersebut dihimpun oleh Himakpa ITN Malang dari lokasi kejadian dengan merujuk dari berbagai sumber.

Baca juga : Mahasiswa Teknik Listrik D-3 Galang Dana untuk Kota Batu

“Ketika kami mendengar Kota Batu dilanda banjir, maka keesokan harinya kami dari Himakpa mengadakan rapat dan memutuskan menjadi relawan di Desa Bulukerto,” ujar Ketua Himakpa ITN Malang, M. Ilham Bobby Nasution, saat dihubungi lewat sambungan WhatsApp beberapa waktu lalu.

Dikatakan Alung sapaan akrab M. Ilham Bobby Nasution, Himakpa ITN Malang bergabung dengan tim relawan lainnya melakukan penelusuran tempat yang terdampak banjir. Selain itu, juga turut bergabung dari unsur masyarakat, TNI, Polri, BNPB, dan Basarnas.

Suasana pembersihan puing-puing sisa banjir bandang di Desa Bulukerto, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Sabtu, (06/11/2021). (Foto: Istimewa)

“Kami waktu itu membersihkan sisa-sisa material rumah yang terdampak banjir. Kurang lebih pukul 11.00 WIB relawan sudah menemukan korban. Dan, pukul 12.00 WIB Tim Mapala se-Malang Raya berhenti melakukan pembersihan, karena harus dilanjutkan dengan alat berat,” kenang Alung.

Tidak hanya 6 desa di Kota Batu. Curah hujan dengan intensitas tinggi pun mengakibatkan banjir di Desa Jatimulyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang. Pembersihan berpindah dari wilayah Kota Batu ke Desa Jatimulyo pada Minggu, 07 November 2021. Tim relawan Himakpa bergegas dan bergabung dengan Basarnas, Mapala Malang Raya, warga sekitar dan relawan yang lain di lokasi yang telah ditentukan.

“Kami disana bergotong royong membersihkan sisa lumpur. Saling mengecek tiap lokasi untuk saling membantu agar lekas selesai,” ujar Alung.

Baca juga : Mahasiswa Kristen ITN Malang Bagi-bagi Nasi Kotak di Alun-alun dan Pasar Besar

Empati Himakpa ITN Malang tidak sampai disitu saja. Mereka juga melakukan penggalangan dana secara online. Hasil penggalangan dana diwujudkan dalam bentuk alat tulis dan dibagikan kepada anak sekolah yang terdampak banjir di Kelurahan Kotalama, Kedungkandang, Kota Malang pada Senin (08/11/2021).

“Sesuai dengan pantauan yang kami lakukan, anak-anak lebih membutuhkan alat tulis pada saat itu. Sudah kami serahkan lewat Lurah Kotalama,” pungkas Alung. (Elvanda Adji Rahma-Himakpa/me-Humas ITN Malang)

Copyright - PERKUMPULAN PENGELOLA PENDIDIKAN UMUM DAN TEKNOLOGI NASIONAL - ITN MALANG - Powered by - PUSTIK 2023