Ormawa dan Pembentukan Karakter Mahasiswa sebagai Tonggak Kemajuan Peradaban
Mahasiswa dituntut berpikir cepat dan tepat dalam menyikapi suatu fenomena atau persoalan yang ada di tengah masyarakat. Semua bisa dilatih melalui Ormawa. (Ahmad Fauzi, mahasiswa Teknik Sipil S-1, ITN Malang)
Malang, ITN.AC.ID – Sejak diberlakukannya UU No 12 Tahun 2012 tentang perguruan tinggi, dimana salah satu poinnya mengatur tentang mahasiswa, serta sarana penunjang pembelajaran yang berbasis keilmuan melalui kegiatan kokulikuler dan ekstrakulikuler. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah yang menyadari bahwa pentingnya peran Ormawa untuk menghasilkan mahasiswa yang mempunyai daya saing dalam menghadapi globalisasi disegala bidang. Organisasi mahasiswa atau yang biasa disingkat (Ormawa) merupakan badan kokurikuler dan ekstrakurikuler yang merupakan wadah penyaluran minat, bakat, dan kemampuan mahasiswa.
Secara umum mahasiswa diistilahkan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri melalui berbagai kegiatan. Seperti: pembelajaran, pencarian kebenaran ilmiah, penguasaan, pengembangan, dan pengamalan suatu cabang ilmu pengetahuan atau teknologi sebagai usaha untuk menjadi seorang ilmuwan. Mereka juga bisa menjadi intelektual, praktisi, atau profesional yang mempunyai karakter sebagai seorang insan terdidik.
Baca juga : Mudahkan dan Perluas Penjualan, PPK Ormawa ITN Malang Ajari Warga Sumberejo Operasikan Website
Mengembangkan ilmu pengetahuan, intelektualitas, serta kemampuan berpikir, menjadi tuntutan sekaligus tanggung jawab mahasiswa hingga pasca menjadi mahasiswa. Dalam UU No 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi, mahasiswa teknik bisa digolongkan dalam insan akademik yang menggeluti rumpun ilmu terapan. Namun, tidak bisa lepas pula dari beberapa rumpun ilmu seperti, agama, humaniora, sosial, alam, dan ilmu formal lainnya.
Engineer mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan peradaban suatu bangsa. Dimana indikator kemajuan peradaban salah satunya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sudah pasti mahasiswa engineer disiapkan dan diharapkan mampu untuk berpikir cepat dan tepat dalam menyikapi suatu fenomena atau persoalan yang ada di tengah masyarakat. Dengan tugas-tugas yang secara otomatis melekat pada seorang mahasiswa engineer maka mengandalkan pengetahuan belajar di kelas saja tidak akan cukup. Instrumen pendukung sangat diperlukan dalam mengembangkan potensi, minat, bakat, dan kemampuan mahasiswa, salah satunya organisasi mahasiswa.
Mengapa seorang engineer penting untuk berorganisasi? Melihat tanggung jawab mahasiswa teknik yang nantinya akan terjun ke masyarakat maka mereka dituntut untuk berpikir cepat dan tetap dalam komitmennya untuk menyelesaikan persoalan di tengah-tengah masyarakat dengan memperhatikan berbagai aspek, seperti agama, sosial, humaniora, dan lingkungan.
Baca juga : Civil Gathering Eratkan Mahasiswa Baru dengan Civitas Teknik Sipil
Oleh karenanya, proses atau pola belajar mahasiswa harus dibiasakan dengan kegiatan-kegiatan yang melatih kepemimpinan, berpikir, dan berdiskusi keilmuan. Tidak hanya di bidang keteknikan, tapi juga mempunyai wawasan mengenai bidang-bidang lainnya yang mendukung bidang keilmuan teknik. (Fauzi/mahasiswa ITN Malang)